SELAMAT DATANG DI BLOGS SAYA

Jumat, 11 Oktober 2013

Amerika Upgrade Tank Abrams




Tank Abrams M-1A2 SEPv2
Tank Abrams M-1A2 SEPv2. (Foto:kongsberg.com)
ARTILERI - Pada bulan September 2012 lalu General Dynamics Land Systems (GDLS) diberikan kontrak senilai US$ 395 juta untuk mengerjakan Proposal Perubahan Teknik (ECP-Engineering Change Proposals) tahap pertama untuk upgrade Tank Abrams M-1A2 SEPv2. Tahap pertama ini meliputi pekerjaan penelitian, pengembangan dan pengujian. Nilai kontrak untuk tahun pertama ini adalah US$ 80 juta.

"Saat ini pasokan daya listrik di Tank Abrams masih kurang," kata Letnan Kolonel Wiliam Brennan, manajer produk untuk Tank Abrams. "Tujuan dari upgrade ECP 1 adalah untuk mengembalikan marjin listrik yang hilang melalui integrasi generator yang lebih besar, perbaikan slip ring, perbaikan sistem manajemen baterai dan sistem pembangkit listrik dan distribusi baru," jelasnya.

Pekerjaan untuk upgrade ini meliputi miniaturisasi perangkat elektronik
-perangkat elektronik sebelumnya sangat menyesaki interior Tank Abrams-, melalui line replaceable module (LRM) -berbasis arsitektur elektronik dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik, distribusi dan manajemen. Produksi perangkat ECP1 ditargetkan pada tahun 2017 dan diharapkan dapat segera diintegrasikan dengan Tank Abrams dan selesai seluruhnya pada tahun 2020.

Upgrade komunikasi dan jaringan di bawah program M-1A2 ECP ini juga mencakup penggantian radio jenis SINCGARS dengan radio tipe baru JTRS HMS, radio tipe baru ini akan lebih baik dalam komunikasi data yang berkapasitas tinggi. Untuk mendistribusikan data, Abrams dilengkapi dengan Gigabit Ethernet-Databus dan slip ring baru berkapasitas tinggi yang menghubungkan turret (kubah) ke jaringan berkecepatan tinggi.

Pada pameran AUSA 2012 lalu, General Dynamics juga menampilkan mesin diesel MTU 833 dan transimisi Allison terbarunya. Mesin dan transmisi ini diusulkan untuk digunakan pada Tank Abrams sehingga akan meningkatkan jangkauan tempurnya sebesar hampir 50 persen dari 205 mil menjadi 300 mil. Mesin MTU 833 dan Transmisi baru Allison akan mengurangi biaya operasional Tank Abrams per mil sebesar 14 persen dibandingkan dengan mesin yang digunakan saat ini yaitu turbine-powered.

"Dengan pengembangan mesin diesel baru untuk Abrams yang secara signifikan lebih efisien daripada turbin, kita bisa mengurangi biaya operasional per mil, meningkatkan jangkauan taktis, biaya perawatan lebih rendah dan mengurangi jumlah truk dan kargo bahan bakar yang diperlukan untuk mengisi bahan bakar Abrams," kata Mike Cannon, wakil presiden senior General Dynamics Land Systems, Ground CombatSystems.

Kurangnya tenaga mesin dan minimnya suplai listrik pada Tank Abrams jelas akan mengurani kinerjanya. Selain upgrade ECP untuk Tank Abrams M-1 SEP-2, Angkatan Darat Amerika juga sedang melakukan upgrade ECP untuk Bradley dan M-109 (Howitzer) yang menangani masalah ruang yang sempit, berat dan Power-Cooling (SWAP-C). (FS)

Kamis, 03 Oktober 2013

Berbagai Informasi Tentang BRIMOB



Sejarah
Satuan Brigade Mobil (Sat Brimob) atau Si Baret Biru adalah bagian dari Polri. Brimob merupakan satuan prajurit-prajurit pejuang yang selalu berperan aktif mengemban tugas-tugas negara baik di masa revolusi kemerdekaan maupun pada era Orde Baru. 
Masa revolusi ketika masih bernama Pasukan Polisi Istimewa, Brimob turut terlibat langsung dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang terkenal heroik itu. Dipimpin Inspektur Polisi I Moehammad Jasin (sekarang letjen pol (purn), Pasukan Polisi Istimewa memelopori pecahnya pertempuran 10 November melawan tentara sekutu. Kesaksian ini diakui Jenderal TNI (Purn) Sidarto bahwa tanpa peranan Pasukan Polisi Istimewa tidak akan ada 10 November 1945.
    
Kesaksian ini seperti dimuat dalam tulisan H Moehammad Jasin, berjudul  Dharma Bhakti Seorang Pejuang, dalam pidato pengukuhan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa Universitas Sawergading, 27 November 1986.
    
Pada 14 November 1946 sebutan Pasukan Polisi Istimewa berganti menjadi  Mobil Brigade (mobrig), di mana tanggal dan bulan tersebut ditetapkan sebagai hari jadinya. Kemudian sejak 1 Agustus 1947 mobrig dimiliterisasikan. 
Tugas pengabdian
   
Mobil Brigade di bawah pimpinan Moehammad Jasin yang pada revolusi  kemerdekaan bermarkas besar di Jawa Timur, selalu hadir dalam tiap tugas pengabdian terutama di bidang pertahanan dan keamanan negara (hankamneg). 
Lepas dari kancah revolusi, mobrig harus berhadapan dengan para  pemberontak bangsa sendiri. Sebagai satuan penggempur dari polri, mobrig yang ketika itu dipimpin Moehammad Jasin dan Inspektur Polisi II Imam Bachri (mantan Kadapol XIII Kalra di Banjarmasin awal 1970-an dengan pangkat brigjen pol) pada tahun 1948 bersama pasukan TNI berhasil gemilang menumpas pemberontakan PKI-Musso di Madiun dan di Blitar Selatan dalam Operasi Trisula.
    
Begitu pula tatkala gembong separatis DI/TII SM Kartosiwiryo  memproklamirkan Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus 1948, kompi-kompi tempur mobrig dikirim ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tahun 1953 di Sulawesi Selatan dan Aceh satuan mobrig juga menumpas habis DI/TII bentukan Khar Muzakar dan Daud Beureueh.
    
Pemberontakan separatis DI/TII bertahan cukup lama. Baru setelah digelar Operasi RO, Operasi Bratayuda, Operasi Pamungkas dan Operasi Pertahanan Rakyat (Pagar Betis) pemberontakan tersebut berakhir dengan tertangkapnya Kartosuwiryo sekitar tahun 1962 dan tertembak matinya Kahar Muzakar pada 3 Februari 1965.
    
Dalam situasi politik yang tidak stabil pada tahun 1950-an yang berpengaruh besar terhadap organisasi militer dan kemudian melahirkan kekacauan-kekacauan nasional oleh beberapa kelompok separatis bersenjata, satuan-satuan mobrig yang selalu setia kepada pemerintah yang sah secara aktif turut melakukan penumpasan dan pengamanan di berbagai daerah di tanah air.
    
Misalnya awal tahun 1950 di mana pasukan APRA yang dipimpin Kapten  Raymond Westerling menyerbu kota Bandung, empat kompi mobrig dikirim  untuk menumpasnya. April 1950 manakala Andi Azis beserta pengikutnya  dinyatakan sebagai pemberontak di Sulawesi Selatan, mobrig dan pasukan  TNI diturunkan untuk menyelesaikannya. Kemudian ketika Soumokil  memproklamirkan berdirinya RMS pada 23 April 1950, kompi-kompi tempur  mobrig kembali ditugaskan menumpasnya.
    
Pengabdian mobrig melaksanakan tugas negara tidak pernah surut. Sekitar 1953, di Kalimantan Selatan satuan mobrig dikerahkan untuk memadamkan pemberontakan rakyat pimpinan Ibnu Hajar. Dan ketika Sumatera dikejutkan oleh hadirnya PRRI pada 15 Februari 1958 dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai gembongnya, pemerintah pusat melalui pasukan-pasukan tempurnya --termasuk Mobrig-- menggelar Operasi Tegas, Operasi Saptamarga dan Operasi 17 Agustus. Dalam operasi-operasi militer itu batalyon mobrig bersama pasukan-pasukan TNI berhasil membasmi pemberontakan PRRI di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Timur, Riau dan Bengkulu.
    
Dalam Operasi Mena pada 11 Maret 1958 beberapa kompi tempur mobrig  melakukan serangan ke kubu-kubu pertahanan Persemesta di Sulawesi Tengah dan Maluku. Kemudian pada 14 November 1961 bersamaan dengan  diterimanya Pataka Nugraha Sukanti Yana Utama, satuan mobrig berubah  menjadi Korps Brigade Mobil (korps brimob).
    
Ketika perebutan kembali Irian Barat dari tangan Belanda sekitar tahun 1962, di bawah Komando Mandala dengan Panglima Brigjen TNI Soeharto  (sekarang Presiden RI) digelar Operasi Trikora di mana beberapa batalyon brimob yang tergabung dalam Resimen Pelopor (menpor) membentuk Resimen Team Pertempuran (RTP) dan salah seorang pimpinan Komandonya Ajun Komisaris Polisi Anton Sujarwo (Jenderal Polisi Alm/mantan kapolri 1982-1986).
    
Dan ketika Operasi Dwikora yaitu konfrontasi dengan Malaysia pada Oktober 1964, brimob membentuk Satgas Tempur dalam Brigade V/Mandau pimpinan Ajun Komisaris Besar Polisi Daryono Wasito dan tergabung dalam Komando Tempur IV/Siaga. Kemudian saat peristiwa G 30 S/PKI 1965, brimob juga berperan memadamkan pemberontakan itu. Demikian pula manakala ABRI menggelar Operasi Seroja di Timor Timur, kompi-kompi tempur brimob silih berganti memperkuat pasukan TNI dalam penumpasan Fretilin.

Selasa, 02 Juli 2013

Mengapa Orang Papua Ingin Merdeka?



Permasalahan Papua dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah terjadi sejak permulaan integrasi Papua ke dalam NKRI. Proses integrasi yang dipaksakan melalui penentuan pendapat rakyat (PEPERA) pada tahun 1969 sesungguhnya tidak adil karena hanya melibatkan 1.045 orang. Dari jumlah tersebut tidak semuanya orang Papua. Bahkan ironinya, hampir semua peserta PEPERA dikondisikan untuk memilih bergabung dengan NKRI.

Setelah diintegrasikan fase berikutnya adalah operasi militer dan intelejen untuk menghancurkan rakyat Papua yang berideologi lain. Kelompok-kelompok masyarakat yang mencoba menyuarakan keadilan di atas tanah Papua dihancurkan secara sistematis. Atas nama keutuhan NKRI, pembunuhan, penghilangan dan pemerkosaan terhadap rakyat Papua dilegalkan.

Fase selanjutnya adalah eksploitasi sumber daya alam dan transmigrasi. Sumber daya alam, terutama hasil hutan, hasil laut, tambang dan minyak bumi dikeruk. Pada waktu yang bersamaan, dengan alasan demi pemerataan penduduk, ribuan orang didatangkan ke tanah Papua melalui program transmigrasi.

Eksploitasi sumber daya alam di tanah Papua terus berlangsung, sementara manusia Papua terabaikan bahkan terlupakan. Akibatnya, setelah 43 tahun (1969-2013) manusia Papua tetap terbelakang. Bahkan penduduk dan orang Papua yang berdiam di tanah ini tercatat sebagai manusia termiskin di Indonesia. Ironi yang tidak dapat diterima dengan akal sehat, sebab Papua terkenal sebagai pulau terkaya di Indonesia bahkan di seantero jagad, tetapi penduduknya hidup miskin.

Untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat Papua, kita tidak perlu menggunakan aneka teori sosial, sebab ke mana mata memandang, pasti dijumpai orang Papua yang hidup melarat. Perumahan kumuh, tanpa fasilitas yang memadai, pendidikan dan kesehatan yang terbelakang. Akibatnya mata rantai kebodohan terus berlanjut. Dan lebih tragis lagi kondisi kesehatan orang Papua yang sangat memprihatinkan. Kehidupan ekonomi orang Papua berada jauh di bawah kaum imigran yang menguasai semua sektor ekonomi.

Jurang kesenjangan sosial dan ekonomi yang sangat dalam tentu menimbulkan gesekan yang sering digiring ke ranah politik. Setiap kali orang Papua mengekspresikan kekecewaan atas berbagai bentuk ketidakadilan yang dialaminya, selalu diberi stigma makar.

Orang Papua pantas berteriak dan memperjuangkan nasibnya karena setelah sekian puluh tahun digabungkan dengan Indonesia, mereka tidak mengalami kemajuan apa pun. Pembangunan yang dilakukan di Papua dinikmati oleh kaum imigran yang tinggal di kota-kota di Papua. Sementara orang Papua yang semakin termarginal tidak menikmati apa pun.

Rasa tidak puas akan ketimpangan pembangunan dan lambannya upaya mengentaskan kemiskinan bagi orang Papua menimbulkan aneka gejolak. Namun, sayangnya, setiap gejolak yag muncul selalu ditafsirkan sebagai upaya untuk memisahkan diri dari NKRI. Entah mengapa, Indonesia selalu takut dan alergi terhadap tuntutan orang Papua untuk memisahkan diri? Kalau pembangunan berjalan lancar, kalau saja orang Papua diperhatikan, kalau saja derajat dan martabat hidup orang Papua dihormati, tentu tidak ada suara-suara merdeka/referendum. “Ngapaian orang Papua berteriak merdeka, kalau mereka sudah sejahtera?” Justru keterpurukan hidup yang mereka alami selama ini mendorong mereka untuk memperjuangkan nasibnya yang tidak kunjung berubah.

Sampai saat ini, pembangunan untuk Papua belum memadai. Aneka kebijikan dan peraturan yang dibuat untuk menyejahterakan orang Papua belum mampu membawa perubahan bagi hidup orang Papua. Mengapa? Hal yang tidak dapat disangkal bahwa tidak ada kepercayaan dan penghargaan terhadap martabat manusia Papua sebagai pemilik sah atas tanah Papua. Orang Papua selalu dicurigai. Tidak ada lagi kepercayaan terhadap orang Papua, sebab setiap orang Papua yang memiliki pikiran dan tindakan kritis selalu dicap sebaga separatis.

Bentuk kecurigaan pemerintah Republik Indonesia terhadap orang Papua termanifestasi dalam dan melalui kehadiran aparat militer yang tidak dapat dibendung. Di mana-mana di tanah Papua dibangun pos-pos militer untuk mengawasi gerak hidup orang Papua. Akibatnya, orang Papua tidak merasa nyaman di atas tanahnya sendiri.

Kita patut merenung: “Orang Papua sudah hidup menderita, selalu diawasi, dan diberi aneka stigma negatif. Bagaimana rasanya hidup menderita di atas tanah yang kaya raya? Bagaimana menyaksikan orang lain hidup kaya raya sementara para pemilik tanah ini hidup melarat?”

pengertian facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc.[5] Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif,[6] lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.[7] Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.[8] Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.[9]
Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.[10] Entertainment Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasawarsa dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?"[11] Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011.[12] Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook.[13] Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.[14]
Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.

Jumat, 28 Juni 2013

UJE – BIDADARI SURGAKU




Setiap manusia punya rasa cinta,
yang mesti dijaga kesuciaanya
namun ada kala insan tak berdaya,
saat dusta mampir bertahta

kuinginkan dia,
yang punya setia.
Yang mampu menjaga kemurniaanya.
Saat ku tak ada,
ku jauh darinya,
amanah pun jadi penjaganya

*Hatimu tempat berlindungku,
dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu,
dijadikan engkau istriku

Engkaulah.....
Bidadari Surgaku

Tiada yang memahami,
sgala kekuranganku
kecuali kamu, bidadariku

Maafkanlah aku
dengan kebodohanku
yang tak bisa membimbing dirimu

*Hatimu tempat berlindungku,
dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu,
dijadikan engkau istriku

Engkaulah.....
Bidadari Surgaku

Dan Byrd - Boulevard lyrics





I don’t know why, You said goodbye
Just let me know you didn’t go forever my love
Please tell me why, You make me cry
I beg you please I'm on my knees if that's what you want
me to

Never knew that it would go so far
When you left me on that boulevard
Come again you would release my pain
And we could be lovers again
Just one more chance, Another dance
And let me feel it isn’t real that I’ve been losing you
This sun will rise, Within your eyes
Come back to me and we will be happy together

Never knew that it would go so far
When you left me on that boulevard
Come again you would release my pain
And we could be lovers again

Maybe today, I’ll make you stay
A little while just for a smile and love together
For I will show, A place I know
In Tokyo where we could be happy forever

Never knew that it would go so far
When you left me on that boulevard
Come again you would release my pain
And we could be lovers again..

Pakistan Berhasil Uji Coba Rudal Balistik Hatf-V


Rudal Balistik Hatf-V

Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat (ASFC) Pakistan telah berhasil menguji coba rudal balistik jarak menengah produksi  dalam negeri Hatf-V (Ghauri) pada akhir November lalu. Tes penembakan dilakukan di sebuah lokasi yang dirahasiakan Komando Rudal Strategis, yang uji coba ini ditujukan untuk mengecek kesiapan dari rudal balistik tersebut.
Dipantau oleh National Command Centre (NCC), dengan keberhasilan ini berarti menunjukkan semakin kuatnya kemampuan dan keamanan nasional Pakistan. Sebuah sistem persenjataan canggih dengan akurasi yang tinggi telah ditunjukkan oleh personel ASFC pada saat peluncuran.
Dikembangkan oleh Khan Research Laboratories (KRL) di bawah penelitian Program Pembangunan dan Penelitian Rudal Pakistan, Hatf-V adalah rudal balistik yang menggunakan bahan bakar cair, yang mampu membawa hulu ledak konvensional dan nuklir hingga 700 kg dengan jangkauan 1.300 km.
Diklaim sebagai kloning dari rudal Korea Utara Rodong-1, Ghauri telah diproduksi dalam dua varian, Ghauri-I dan Ghauri-II, yang memiliki jangkauan maksimum 2.000 km. Pakistan saat ini memiliki 30 sampai 70 hulu ledak nuklir, serta rudal balistik jarak pendek dan menengah.